Insane

Tokoh Tokoh Filsafat Masa Awal

Posted by Dent DMGV Arts
Assalamu'alaikum..
Herakleitos

image

Herakleitos adalah salah satu tokoh-tokoh filsafat masa awal sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan. Ia hidup pada abad ke-5 SM. Herakleitos diberi julukan si gelap (ho skoteinos). Julukan itu diberikan karena kesulitan mengerti jalan pikirannya. Teorinya tentang segala sesuatu di alam semesta ini merupakan sintesa dari hal-hal yang beroposisi. Ada siang ada malam. Ada sehat, ada sakit. Karenanya di alam semesta ini tidak ada sesuatu yang tetap dan mantap.

Menurut Herakleitos, perubahan merupakan satu-satunya kemantapan, it rest by changing (K. Bestens, 1975: 42). Tidak ada sesuatu pun yang betul-betul ada, semuanya menjadi. Menjadi merupakan sebuah perubahan yang tiada henti- hentinya melalui 2 cara :

  • Seluruh kenyataan merupakan arus sungai yang mengalir.
  • Seluruh kenyataan adalah api.
  • Perkataan yang terkenal dari Herakleitos adalah panta r heikai uden menei, semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal menetap.

    Parmenides

    image

    Parmenindes lahir di kota Elea di Italia Selatan sekitar tahun 515 SM. Parmenindes menolak segala gerak dan perubahan di alam semesta ini. Realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak atau berubah. Seluruh jalan kebenaran bersandar pada satu keyakinan : yang ada itu ada, itulah kebenaran. Ada dua pengandaian yang dapat membuktikan kebenaran, yaitu :

  • Orang dapat mengemukakan yang ada itu tidak ada.
  • Orang dapat mengatakan bahwa yang ada serentak ada dan serentak juga tidak ada.
  • Kedua pengetian di atas sama-sama mustahil, yang tidak ada t idak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibicarakan. Jika memikirkan apa yang dikemukakan oleh Parmenides di atas perlu dikaji terlebih dahulu.

    Socrates

    image

    Tokoh-tokoh filsafat berikutnya adalah Socrates. Socrates (469 - 399 SM) seorang filosof Yunani dari Athena. Ia tersohor dengan pendapatnya tentang filsafat sebagai suatu usaha pencarian yang perlu bagi tiap intelektual. Ia merupakan contoh seorang yang menghayati prinsip-prinsipnya, walaupun akhirnya prinsip itu berakibat yang fatal bagi nyawanya.

    Socrates adalah anak Sophronicus, seorang ahli pahat; dalam usia pertengahan ia menikah dengan Xanthippe, yang dikatakan suka mengomel dan mencaci maki, walaupun tidak ada dasar yang kuat untuk sangkaan tersebut.

    Socrates termasyur dengan kekuatan intelektualnya sebelum berusia 40 tahun. Pada waktu itu, menurut bukunya Plato yang berjudul Apology (meriwayatkan tentang pidato pembelaan Socrates), Dewa di Delphi (Oracle of Delphi) mengatakan bahwa Socrates adalah orang yang paling bijaksana di Yunani. Ia menjadi yakin bahwa tugasnya adalah untuk mencari kebijaksanaan tentang perilaku yang benar yang dapat dipakai untuk mengarahkan perkembangan moral dan intelektual bagi warga Athena.

    Socrates mengalihkan pemikirannya dari alam semesta kepada manusia (K. Bestens, 1975: 85). Menurut Socrates, manusia merupakan makhluk yang dapat mengenal, yang harus mengatur tingkah lakunya sendiri dan yang hidup di masyarakat. Teori tentang manusia beritik tolak dari pengalaman sehari-hari dan dari kehidupan yang konkrit.

    Plato

    image

    Plato yang lahir pada tahun 428 SM adalah murid Socrates. Sebagai murid Plato menganggap bahwa gurunya adalah orang yang paling baik, paling bijaksana dan paling jujur serta paling adil di antara manusia di zamannya. Kesan terhadap gurunya yang meninggal sebagai hukuman dari Athena, membuat Plato merefleksikan hasil pikirannya tentang negara dalam dialog politheia.

    Teorinya tentang negara ini dianggap sebagai karya sentral dari seluruh pemikiran Plato (K. Bestens, 1975: 162). Salah satu refleksi Plato terhadap kematian Socrates terungkap dalam teorinya bahwa seorang penguasa negara haruslah seorang filsuf.

    Ide merupakan inti dari dasar seluruh filsafat Plato. Bagi sementara orang, ide berarti gagasan atau tanggapan yang terdapat hanya dalam pemikiran saja, sehingga ide merupakan sesuatu yang bersifat subyektif belaka. Namun, bagi Plato, ide merupakan sesuatu yang sifatnya subyektif. Ada ide-ide yang terlepas dari subyek si pemikir. Ide tidak diciptakan oleh pemikiran kita. Ide tidak tergantung ada pemikiran, tetapi pemikiranlah yang tergantung pada ide-ide.

    Untuk mengerti jalan pikiran Plato tentang ide-ide, Anda dapat memahami lewat ilmu pasti. Ilmu pasti tidak membicarakan gambaran-gambaran konkrit, suatu garis tertentu, suatu segi tiga tertentu, atau suatu lingkaran tertentu. Namun, ilmu pasti berbicara tentang garis, segitiga, tidak hanya berlaku pada contoh segitiga yang digambarkan saat itu saja, tetapi berlaku pada segitiga lain pada umumnya, segitiga yang sempurna, segitiga yang ideal. Ada ide segitiga yang ada yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, hanya dapat ditangkap melalui pengertian.

    Dari pengertian tentang ide umum dan ide konkrit, dapat di simpulkan bahwa menurut Plato realitas sebenarnya terdiri dari dua dunia. Satu dunia mencakup benda-benda jasmani yang dapat ditangkap oleh pancaindera. Pada tahap ini semua realitas berada dalam perubahan. Contohnya, baju yang dipakai sekarang rapi dan bersih, besok sudah lusuh dan kotor. Karena itu ada satu dunia lain, yaitu dunia ideal, yaitu dunia yang terdiri dari ide-ide. Dalam dunia ideal ini tidak ada perubahan, dan sifatnya abadi.

    Melalui pandangan tentang dua dunia ini, sebenarnya Plato telah berusaha memperdamaikan pendapat Herakleitos dan Permenindes, yaitu tentang yang ada yang sifatnya tetap, dan yang menjadi yang sifatnya berubah.

    Plato memandang menusia sebagai makhluk yang terpenting di antara segala makhluk yang terdapat di dunia ini. Jiwa merupakan pusat dan intisari kepribadian manusia, dan jiwa manusia bersifat baka dan kekal. Dalam politheia, jiwa terdiri dari tiga bagian. Kata bagian harus dipahami sebagai fungsi, yaitu :

  • Bagian rasional. Pada bagian ini dikatikan dengan keutaman kebijaksanaan.
  • Bagian keberanian, kehendak. Pada bagian ini dikatikan dengan kegagahan.
  • Bagian keinginan, hawa nafsu. Pada bagian ini dikatikan dengan keutamaan pengendalian diri.
  • Untuk menjaga keseimbangan ketiga fungsi jiwa tersebut diperlukan keadilan.
  • Wassalam..

    Anda sedang membaca artikel Tokoh Tokoh Filsafat Masa Awal yang ditulis oleh Dent DMGV Arts. Anda juga bisa mencopy artikel Tokoh Tokoh Filsafat Masa Awal ini, jika anda rasa bermanfaat tapi jangan lupa sertakan nama wapsite ini.

    Jangan lupa beri Ratting Pada Wap ini :

    Location :
    Share on Facebook Share on Twitter